2013/02/12

smk pemkab ponorogo







SISTEM PEMBELAJARAN

di SMK Pemkab Ponorogo
- Menerapkan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
- Pembelajaran dengan sistem Blok
- Pembelajaran dengan fasilitas modul
- Pembelajaran dengan menggunakan multi media
- dibina oleh guru-guru dan teknisi yang berkompeten sesuai dengan bidangnya
- Bekerja sama dengan VEDC Malang, YMKI Semarang dan AUTO 2000 baik dalam proses pembelajaran maupun penyaluran lulusan


Bursa Kerja Khusus



BKK SMK PEMKAB PONOROGO

Berdasarkan SK Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan dan Penempatan TenagaKerja Dalam  Negri Nomor  :94/D.P3 TKDN/2001 tanggal 29 Nopember 2001. Sekolah Menengah Kejuruan dapat menyelenggarakan penempatan/kegiatan antar kerja. Atas dasar tersebut kami pengelola BKK di SMK Pemkab Ponorogo, untuk mengadakan program penempatan/penyaluran tenaga kerja baik tamatan sekolah sendiri maupun dari sekolah-sekolah lain.
Selain itu banyak tamatan /angkatan kerja yang tidak mengetahui tentang informasi/lowongan  kerja yang  sesuai dengan standard / kualifikasi pendidikan. Serta jenis pekerjaan dalam satuperusahaan, jenis-jenis produksi dan aturan ketenagakerjaan.
Diharapkan dengan adanya BKK di SMK Pemkab Ponorogo dapat memberikan informasi lowongan kerja dan sekaligus dapat memberi kesempatan  kerja pada perusahaan atau DU/DI yang sesuai dengan bidangnya.

JALINAN KERJA SAMA



JALINAN KERJA SAMA


SMK PEMKAB PONOROGO membuka :Jurusan Tek. Mekanik Otomotif Sepeda Motorkerja sama dengan Yamaha dan membuka kelas Yamaha yang kurikulum maupun Materi Pembelajaran dari Yamaha Indonesia Motor Manufakturing (YIMM) Jakarta dan Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) Semarang.

Pembelajaran dilaksanakan menggunakan Sistem Multi Media.

SMK Pemkab Ponorogo satu-satunya SMK yang bekerja sama dengan Yamaha dan satu-satunya di Jawa Timur.

Jurusan Mekanik Otomotif Roda 4 yang bekerja sama dengan VEDC Malang.

Jurusan Mekanik Body dan Cat bekerja sama dengan AUTO2000.


bidangnya.

 SMK PEMKAB by richo wahyu pratama

Pelajaran-pelajaran dari kamera analog (film)



  •   


Semakin hari semakin banyak pengalaman yang didapatkan dari kamera film:


1) Benar-benar mikir, apa objek yang di foto benar-benar layak untuk di foto alias conserve film, soalnya satu rol cuman bisa nampung 36 gambar :D


2) Komposisi benar-benar di pikirkan, biar enggak ada foto yang beres di ambil tiba-tiba mikir "tadi ngapain ya ngambil foto ini." soalnya sayang kalau asal ambil tanpa dipikir dulu komposisinya.


3) Belajar sabar, kadang-kadang ada objek bagus, tapi cahaya kurang, terpaksa mengurungkan niat, daripada maksa foto tau-tau hasilnya malah blur gara-gara kurang cahaya :P


4) Belajar posisi tubuh yang tepat, biar gambar enggak blur. Posisi tubuh bisa membantu hingga shutter speed 1/10 detik, dibawah itu gunakanlah tripod :P (posisi tubuh yang bagus tangan kiri jadi tumpuan beban kamera, tangan kanan hanya menekan tombol shutter, tapi jangan di hentak, pelan-pelan biar gambar enggak blur).


5) Belajar fokus (kamera SLR / RF) manual. Mengatur shutter speed dan aperture secara manual berdasarkan lightmeter di dalam kamera.


6) PALING PENTING !! BELAJAR MENIKMATI HASIL KARYA SEPERTI APAPUN HASILNYA !! toh kalau kamera digital tinggal delete aja. Kalau kamera analog maksa kita untuk belajar dari hasil yang jelek biar nanti hasilnya enggak kayak gitu lagi.